Samudera Kehidupan

Samudera Kehidupan
"Laa ilaaha illallah Muhammadur rasuulullaah"

Selasa, 31 Januari 2012

“Maulid Adhiyaa-a Ulaami-a (Part 1)”

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya (SAW) dan Pada Keluarganya (SAW)

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk,
Melalui Hamba-Nya yang terpilih (SAW) yang telah menyeru kami,

Kepada-Nya dengan izin-Nya, dan sungguh Beliau (SAW) telah menyeru kami,
Kami datang kepadamu Wahai yang telah Menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi SAW), dan yang telah menyeru kami dengan Lemah Lembut dan Bahasa Indah,

Limpahan Shalawat padamu dari Allah yang telah menciptakanmu,
Yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at telah membuat kami Terpilih dan Terkasihi,

Juga pada Keluargamu yang Suci sebagai sumber sumber Rahasiamu Yang Tinggi,
Maka merekalah Bahtera Penyelamat yang Membentengi kami,

Dan pada Para Sahabatmu yang Mulia, yang menjadi Dinding Penyelamat bagi Ajaranmu dan Figur Panutan bagi Pencintanya (SAW),

Juga terhadap Para Tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh sungguh,
Sebanyak Puji Pujian Kerinduan yang Merobohkan Kesedihan,

Demi Allah tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (SAW) pada orang yang mencintainya,
Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan,

Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan Nyawa dan meremehkan hal hal yang berharga (yang bersifat duniawi),

Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (SAW),
Maka bangkitlah Semangat dan hilanglah segala Kegundahan Hati,

Maka bergetarlah ruh ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhoan dari Tuhan-Nya,

Begitulah keadaan Para Pecinta maka dengarlah Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa’at dan Konsentrasikanlah Pendengaran,

Maka Simaklah akan Sifat Sifat Thaahaa (SAW), Imam yang Terpilih
Dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (SAW),

Wahai Tuhan kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Senin, 30 Januari 2012

Cemburu

Iwan Fals ( Album 50:50 2007 )

Setiap orang berharap hidupnya lebih baik
Dari hari ke hari dari waktu ke waktu
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita
Tentu saja ingin bahagia tak ingin terhina

Tapi mengapa
Begitu banyak yang tak baik
Hidupnya susah
Terlunta lunta jiwa dan raganya

Ada kamu yang mengatur ini semua
Tapi rasanya percuma
Ada juga yang janjikan indahnya surga
Tapi neraka terasa

Ingin bersyukur
Tapi tak semudah tutur
Canggung jalani hidup
Yang terasa hanya kewajiban saja

Cemburu pada samudera
Yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak
Yang selalu bergerak

Di meja judi mempertaruhkan sepenggal waktu
Setengah mabuk mencoba mencuri nasib
Sebentar menang sebentar kalah itulah gelombang hidup
Di sisa hidup agar tetap hidup

Tapi mengapa
Semua seperti mimpi
Tak ada yang abadi
Kapal inipun akhirnya berhenti di dermaga sepi

Cemburu pada samudera
Yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak
Yang selalu bergerak

Jumat, 13 Januari 2012

"Memintakan Ampunan Kepada Allah SWT"


Diriwayatkan dari Al-Musayyab bin Hazn Radiyallahu’anhu katanya: Rasulullah SAW menziarahi Abu Thalib di saat-saat beliau sedang menghadapi sakaratul maut. Nabi mendapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umaiyyah bin Al-Mughirah turut berada di sana. Rasulullah SAW bersabda: “Pamanku! Ucapkanlah dua kalimat syahadat, aku akan menjadi saksi kamu di hadapan Allah SWT.” Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umaiyyah mencela: “Wahai Abu Thalib, sanggupkah kamu meninggalkan agama Abdul Muthalib?” Rasulullah SAW tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucapkan dua kalimat syahadat serta berkali-kali mengulanginya. Abu Thalib menjawab sebagai ucapan terakhir kepada mereka bahwa dia tetap bersama dengan agama Abdul Muthalib dan enggan mengucapkan kalimat syahadat. Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, aku akan mohonkan ampunan dari Allah SWT untukmu.” Atas kejadian itu Allah SWT menurunkan ayat: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS: At-Taubah, 113). Firman Allah SWT berkaitan dengan peristiwa Abu Thalib: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah SWT memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah SWT lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS: Al-Qashash, 56).
(Shahih Bukhari Muslim)

Sabtu, 07 Januari 2012

"Cahayamu"

Terangi jalan hidupku
Dengan cahaya do'amu
Terangi relung hatiku
Dengan cahaya imanmu

Ajarkan aku tentang kebaikan
Dari segala ilmu yang kau miliki
Sadarkan aku dari ke khilafan
Untuk menapaki gerbang taubat

Sejukkan jiwaku
Dengan cahaya senyummu
Bangkitkan ragaku
Dengan cahaya kasihmu

Temani aku menempuh kehidupan
Bersamamu di jalan yang lurus
Tenang dinaungi keberkahan
Indah dalam kebahagiaan abadi