Alhamdulillahirabbil'alamin, Limpahan puji k'hadirat Allah SWT. Raja
Alam Smesta Yg Maha Tunggal, Dzat Yg Maha Kekal, Maha M'lihat stiap
gerak-gerik Prasaan Hamba-Nya, Maha Pemberi lebih dari apa yg d’inginkan
oleh Hamba-Nya, Maha M’ncukupi sgala k’butuhan Hamba-Nya.
Ya
Allah, ktika aku (Sang Pendosa) ingin mendekatkan diri pada-Mu lebih
dekat lagi. ku berdzikir Jalalah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…)
menyebut Nama-Mu sebanyak-banyaknya d’siang & malam ku d’setiap
habis shalat ku, terlabih-lebih lagi dalam tahajud ku dan d’dalam sujud
ku kerap kali ku katakan “ AKU RINDU PADA MU YAA ALLAH”.
Lalu
Allah menguji ku, Allah jadikan aku mencintai & merindukan
seseorang karena Allah, karena k’imanan & k’cintaannya pada Allah.
Namanya slalu terlintas dalam benak ku, k’lembutan wajah & k’indahan
senyumnya kerap kali menjelma dalam ingatan ku. Hingga hati ini tergoda
untuk slalu mendo’akannya d’siang & malam ku.
Karena
kerap kali aku teringat olehnya, ketika aku sedang berdzikir. Allah
bertanya pada ku melalui hati ini, dan hati ku berkata “kau bilang kau
Cinta & Rindu pada Allah”. Kalau memang benar, lebih banyak mana
hati mu ini mengingat Allah atau mengingat selain Allah, lebih banyak
mana menyebut nama Allah atau menyebut nama selain Allah.
Astaghfirullahal’azim…,
aku bersujud pada-Mu Yaa Allah & mohon ampun atas dosa” ku, karena
takut jikalau aku lebih banyak mengingat & menyebut nama selain
Allah. Lidah, hati, diri & ruh ini milik Allah, apakah aku pantas
jika aku lebih banyak mengingat & menyebut nama selain Allah.
Berat
bagi ku untuk mengatakan rindu kepada selain Allah SWT & Sayyidina
Muhammad SAW, karena yg ku takutkan ketika aku bilang rindu pada
seseorang aku malah semakin rindu padanya. Dan ketika aku rindu pada
seseorang aku hanya mampu menitipkan rindu ku kepada Allah,
sebaik-baiknya penyampai amanah rindu ku. Itu sebabnya ketika aku
mengingat & menyebut nama seseorang, ku tenggelamkan namanya
d’luasnya samudra K’muliaan, K’luhuran & K’agungan nama-Mu Yaa Allah
dengan banyak” mengingat & menyebut nama Allah.
Tapi
semua itu ada hikmah & keindahannya yaitu semakin banyak aku
mengingat & menyebut nama seseorang maka semakin banyak juga aku
mengingat & menyebut nama-Mu Yaa Allah…, Itulah bukti Kelembutan
Cinta & Kasih Sayang Allah pada Hamba-Nya. Allah Maha Mengerti
Tentang Perasaan Hamba-Nya.
Tidak cukup sampai disitu,
Allah masih meragukan cinta & kerinduan ku pada-Nya. Lalu Allah
kembali menguji ku, Allah atur kejadian d’dunia ini dengan Kebesaran,
Kekuasaan dan Segala Kesempurnaannya. Allah perlihatkan pada ku, ada
orang lain yg labih dekat dengan seseorang yg ku cintai & rindukan.
Ketika aku melihat semua itu, entah apa yg hati ini rasakan. Mungkin
cemas, gelisah & tak tenang.
Kemudian ku kembali
ketempat sujud ku & berdzikir (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…)
disela dzikir ku, ku mengadu kepada Allah tentang semua kejadian yg ku
alami & apa yg hati ini rasakan. Ku bertanya pada Allah melalui hati
ini, Yaa Allah kenapa hati ini tak tenang ? tak lama Allah menjawab
pertanyaan ku m’lalui hati ini. Hati ku berkata, bersabarlah &
yakinlah bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya yaitu m’ngabulkan
sluruh do’a-do’a mu.
Butiran demi butiran tasbih terus
bergerak dijari ini, lidah & hati ini pun terus bergerak &
bergetar menyebut nama Allah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…). Tak
lama kemudian, Allah kembali bertanya pada ku melalui hati ini. Dan hati
ku berkata, “kau bilang kau Cinta & Rindu pada Allah”. Kalau memang
benar, kenapa ketika Allah perlihatkan pada mu ada orang lain yg lebih
dekat pada seseorang yg kau cintai & rindukan. Kau cemburu &
hati mu tak tenang.
Dan kenapa ketika Allah perlihatkan
pada mu ada hamba-Nya yg lain, yg lebih dekat, lebih taat, lebih
beriman, lebih bertaqwa & lebih khusyu’ beribadah kepada Allah. Kau
tidak cemburu pada orang itu & hati mu tidak takut kehilangan
cinta-Nya Allah, karena Allah lebih mencintai orang itu dari pada kau.
Mendengar pertanyaan itu hati ku terpanah, tertusuk & bergetar
menahan pertanyaan yg terus terngiang-ngiang & menyudutkan ku.
Air
mata mulai menetes, dzikir ku pun perlahan-lahan mulai terhenti. Ku
beristighfar, Astaghfirullahal’azim…, aku bersujud pada-Mu Yaa Allah
& mohon ampun atas dosa” ku, karena takut jikalau aku lebih
mencintai & merindukan seseorang dibangkan Engkau Yaa Allah.
Kemudian ku bangun dari sujud ku, jari ku mulai menarik butiran” tasbih,
lidah & hati ku kembali bergetar menyebut nama Allah (Yaa Allah…,
Yaa Allah…, Yaa Allah…).
Terus ku tenggelamkan hati ku
didalam Kelembutan Cinta, Rindu & Kasih Sayang Allah. Ku tak
hiraukan k’adaan d’sekitar ku yg mulai berubah karena waktu yg terus
berjalan. Ku berpacu dengan sang waktu d’kala itu, karena tak mau
terlewatkan satu detik pun dari menyebut nama Allah. Seraya hati ku
berkata, aku tak mau lagi m’lupakan cinta ku pada-Mu Yaa Allah, aku tak
mau lagi jauh dari-Mu Yaa Allah & aku tak mau lagi kehilangan
cinta-Mu Yaa Allah.
Perjalanan hidup tentang cinta &
kerinduan ku, yg sempat mengacak-acak hati ini. Tapi ku coba untuk
bersabar & slalu bersyukur karena d’balik k’jadian yg ku alami/ujian
ini menyimpan rahasia, hikmah & k’indahan yg membawa ku semakin
cinta, rindu & dekat dengan Yang Maha Dekat, Maha Lembut Cinta &
Kasih Sayang-Nya.