Senin, 28 November 2011
“Pertanyaan Allah Kepada Ku (Sang Pendosa)”
Alhamdulillahirabbil'alamin, Limpahan puji k'hadirat Allah SWT. Raja Alam Smesta Yg Maha Tunggal, Dzat Yg Maha Kekal, Maha M'lihat stiap gerak-gerik Prasaan Hamba-Nya, Maha Pemberi lebih dari apa yg d’inginkan oleh Hamba-Nya, Maha M’ncukupi sgala k’butuhan Hamba-Nya.
Ya Allah, ktika aku (Sang Pendosa) ingin mendekatkan diri pada-Mu lebih dekat lagi. ku berdzikir Jalalah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…) menyebut Nama-Mu sebanyak-banyaknya d’siang & malam ku d’setiap habis shalat ku, terlabih-lebih lagi dalam tahajud ku dan d’dalam sujud ku kerap kali ku katakan “ AKU RINDU PADA MU YAA ALLAH”.
Lalu Allah menguji ku, Allah jadikan aku mencintai & merindukan seseorang karena Allah, karena k’imanan & k’cintaannya pada Allah. Namanya slalu terlintas dalam benak ku, k’lembutan wajah & k’indahan senyumnya kerap kali menjelma dalam ingatan ku. Hingga hati ini tergoda untuk slalu mendo’akannya d’siang & malam ku.
Karena kerap kali aku teringat olehnya, ketika aku sedang berdzikir. Allah bertanya pada ku melalui hati ini, dan hati ku berkata “kau bilang kau Cinta & Rindu pada Allah”. Kalau memang benar, lebih banyak mana hati mu ini mengingat Allah atau mengingat selain Allah, lebih banyak mana menyebut nama Allah atau menyebut nama selain Allah.
Astaghfirullahal’azim…, aku bersujud pada-Mu Yaa Allah & mohon ampun atas dosa” ku, karena takut jikalau aku lebih banyak mengingat & menyebut nama selain Allah. Lidah, hati, diri & ruh ini milik Allah, apakah aku pantas jika aku lebih banyak mengingat & menyebut nama selain Allah.
Berat bagi ku untuk mengatakan rindu kepada selain Allah SWT & Sayyidina Muhammad SAW, karena yg ku takutkan ketika aku bilang rindu pada seseorang aku malah semakin rindu padanya. Dan ketika aku rindu pada seseorang aku hanya mampu menitipkan rindu ku kepada Allah, sebaik-baiknya penyampai amanah rindu ku. Itu sebabnya ketika aku mengingat & menyebut nama seseorang, ku tenggelamkan namanya d’luasnya samudra K’muliaan, K’luhuran & K’agungan nama-Mu Yaa Allah dengan banyak” mengingat & menyebut nama Allah.
Tapi semua itu ada hikmah & keindahannya yaitu semakin banyak aku mengingat & menyebut nama seseorang maka semakin banyak juga aku mengingat & menyebut nama-Mu Yaa Allah…, Itulah bukti Kelembutan Cinta & Kasih Sayang Allah pada Hamba-Nya. Allah Maha Mengerti Tentang Perasaan Hamba-Nya.
Tidak cukup sampai disitu, Allah masih meragukan cinta & kerinduan ku pada-Nya. Lalu Allah kembali menguji ku, Allah atur kejadian d’dunia ini dengan Kebesaran, Kekuasaan dan Segala Kesempurnaannya. Allah perlihatkan pada ku, ada orang lain yg labih dekat dengan seseorang yg ku cintai & rindukan. Ketika aku melihat semua itu, entah apa yg hati ini rasakan. Mungkin cemas, gelisah & tak tenang.
Kemudian ku kembali ketempat sujud ku & berdzikir (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…) disela dzikir ku, ku mengadu kepada Allah tentang semua kejadian yg ku alami & apa yg hati ini rasakan. Ku bertanya pada Allah melalui hati ini, Yaa Allah kenapa hati ini tak tenang ? tak lama Allah menjawab pertanyaan ku m’lalui hati ini. Hati ku berkata, bersabarlah & yakinlah bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya yaitu m’ngabulkan sluruh do’a-do’a mu.
Butiran demi butiran tasbih terus bergerak dijari ini, lidah & hati ini pun terus bergerak & bergetar menyebut nama Allah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…). Tak lama kemudian, Allah kembali bertanya pada ku melalui hati ini. Dan hati ku berkata, “kau bilang kau Cinta & Rindu pada Allah”. Kalau memang benar, kenapa ketika Allah perlihatkan pada mu ada orang lain yg lebih dekat pada seseorang yg kau cintai & rindukan. Kau cemburu & hati mu tak tenang.
Dan kenapa ketika Allah perlihatkan pada mu ada hamba-Nya yg lain, yg lebih dekat, lebih taat, lebih beriman, lebih bertaqwa & lebih khusyu’ beribadah kepada Allah. Kau tidak cemburu pada orang itu & hati mu tidak takut kehilangan cinta-Nya Allah, karena Allah lebih mencintai orang itu dari pada kau. Mendengar pertanyaan itu hati ku terpanah, tertusuk & bergetar menahan pertanyaan yg terus terngiang-ngiang & menyudutkan ku.
Air mata mulai menetes, dzikir ku pun perlahan-lahan mulai terhenti. Ku beristighfar, Astaghfirullahal’azim…, aku bersujud pada-Mu Yaa Allah & mohon ampun atas dosa” ku, karena takut jikalau aku lebih mencintai & merindukan seseorang dibangkan Engkau Yaa Allah. Kemudian ku bangun dari sujud ku, jari ku mulai menarik butiran” tasbih, lidah & hati ku kembali bergetar menyebut nama Allah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…).
Terus ku tenggelamkan hati ku didalam Kelembutan Cinta, Rindu & Kasih Sayang Allah. Ku tak hiraukan k’adaan d’sekitar ku yg mulai berubah karena waktu yg terus berjalan. Ku berpacu dengan sang waktu d’kala itu, karena tak mau terlewatkan satu detik pun dari menyebut nama Allah. Seraya hati ku berkata, aku tak mau lagi m’lupakan cinta ku pada-Mu Yaa Allah, aku tak mau lagi jauh dari-Mu Yaa Allah & aku tak mau lagi kehilangan cinta-Mu Yaa Allah.
Perjalanan hidup tentang cinta & kerinduan ku, yg sempat mengacak-acak hati ini. Tapi ku coba untuk bersabar & slalu bersyukur karena d’balik k’jadian yg ku alami/ujian ini menyimpan rahasia, hikmah & k’indahan yg membawa ku semakin cinta, rindu & dekat dengan Yang Maha Dekat, Maha Lembut Cinta & Kasih Sayang-Nya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar