Samudera Kehidupan

Samudera Kehidupan
"Laa ilaaha illallah Muhammadur rasuulullaah"

Senin, 28 November 2011

“Surga Dan Neraka”


Sabar adlh usaha jiwa untk m’mikul beban yg berat, m’maksakan s’suatu yg tdk d’sukai oleh’y, m’ninggalkan s’suatu yg d’sukai & d’sayangi oleh’y tetapi akhir’y tdk m’mberi k’baikan atau dpt m’mbawa k’rusakan & atau m’nghilangkan suatu k’baikan yg besar.

Rasulullah SAW bersabda :
“Surga d’liputi oleh hal” yg tdk d’sukai.”

Maka tdk akan sampai kpd surga, kecuali org” yg sabar atas hal” yg tdk d’sukai ini, serta menanggung beban berat ini.
Dlm hadits d’jelaskan bahwa d’saat Allah menciptakan surga & sgala k’nikmatan & k’indahannya yg agung, Allah memerintahkan Jibril untk m’lihatnya kemudian Allah brtanya kpd’y, “Bagaimana engkau m’lihat surga ?” Jibril m’njawab, “Wahai Tuhanku, ku lihat surga sangat agung hingga tdk bisa d’sifati, tdklah seseorang m’ndengarnya kecuali dia ingin m’masukinya.” Kemudian Allah m’liputinya dgn hal” yg tdk d’sukai & memerintahkan Jibril untk m’lihatnya kembali. Setelah Jibril m’lihat hal” yg tdk d’sukai dia brkata kpd Allah, “Ya Allah, aku khawatir tdk ada s’orang pun yg dpt m’masukinya.” Kemudian Allah m’nciptakan neraka & memerintahkan Jibril untk m’lihatnya. Setelah Jibril m’lihatnya dia brkata, “Ya Allah, tdklah seseorang m’ndengarnya kecuali akan m’njauhi hal” yg dpt m’nyampaikan kpd’y, shingga tdk s’org pun yg akan m’masukinya selagi brakal.” Kemudian Allah m’liputinya dgn syahwat (hal yg d’sukai) & memerintahkan Jibril untk m’lihatnya kembali. Setelah Jibril m’lihatnya dia brkata, “Ya Allah, aku khawatir tdk ada s’org pun yg selamat dari’y.” (HR : At-Tirmidzi & Abu Daud)

Surga d’liputi oleh s’suatu yg tdk d’sukai & neraka d’liputi oleh syahwat, maka hendak’y engkau memperhatikan k’adaanmu dr pagi smp sore d’dlm m’letakkan sifat sabar ini dlm jiwamu.

(Nasehat dari Al Musnid Al 'Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz)

"Mat Jengger (Suara Hati)"



Siang itu (sabtu, 19/02/2011) aku mendapatkan kabar dari Pak Maksum salah seorang pedagang Ayam Pelung di Cianjur yg trgabung dlm HIPPAPI (HImpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia) tempat aku membeli Ayam Pelung, bahwa besok (minggu, 20/02/2011) HIPPAPI akan mengadakan Kontes Ayam Pelung di Salabintana (Sukabumi, Jabar) pukul 09.00 wib.

Karena keinginan hati ini yg begitu besar hingga aku tak mampu menahan'y. Lalu ku putuskan untuk brangkat ke Sukabumi nanti malam pukul 01.00 wib, agar tiba di Sukabumi pagi sbelum jam 09.00 wib. Alhamdulillah, aku brangkat ke Sukabumi tidak sendirian ditemani oleh misanan (sodara sepupu) & teman ku yg penasaran dgn suasana Kontes Ayam Pelung. Kami brangkat bertiga dengan menggunakan sepedah motor.

Ba'da Isya ktika aku ingin brangkat ke Majelis Rasulullah SAW, fikiran ini bimbang karena nanti malam jam 01.00 wib aku harus brangkat ke Sukabumi sedangkan diri ini belum istirahat (tidur) dari pagi sampai saat ini. Aku ingin istirahat (tidur) tapi aku tidak bisa meninggalkan Majelis ku disetiap malam minggu. Ku putuskan untuk tetap hadir di Majelis Rasulullah SAW, pukul 23.00 Majelis slesai dan 45 menit kemudian aku tiba dirumah.


Pukul 24.30 wib teman ku tiba dirumah ku kemudian kami bersiap-siap, tepat pukul 01.00 wib kami berangkat ke Sukabumi tapi kami mampir dulu dirumah misanan ku untuk menjemput'y. Kami membawa kendaraan dengan santai karena jalan yg sepi, kami melewati Depok, Jalan Raya Bogor, Bogor, Jalan Raya Sukabumi & Sukabumi. Pukul 03.00 wib beberapa kilometer memasuki Jalan Raya Sukabumi kami beristirahat disalah 1 pom bensin.

Ternyata petugas keamanan pom bensin tersebut pernah memiliki pengalaman memelihara Ayam Pelung slama 4 th, tapi kini beliau sudah tidak bermain di Pelung lagi (istilah pehobi ayam) beralih memelihara Ayam Bangkok (aduan). Banyak Ilmu tentang Ayam Pelung & Ayam Bangkok yg ku dapatkan dari beliau. Karena keasikan ngobrol tak terasa adzan subuh sudah berkumandang, kami shalat subuh lalu meneruskan perjalanan takut kesiangan sampai ditujuan.



Pukul 05.30 wib kami tiba di Cicurug kemudian sarapan pagi stelah itu kami pun melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah, pukul 07.30 wib kami tiba di Salabintana (Sukabumi) dengan selamat & lancar tidak ada halangan slama diperjalanan. Pukul 09.00 wib aku daftarkan Mat Jengger menjadi salah satu Kontestan Ayam Pelung. Ketika mendaftar ditanya oleh panitia siapa nama Ayam'y ?, awal'y Ayam Pelung ini, ku beri nama "Suara Hati" tapi ktika ditanya oleh panitia hati ku menginginkan untuk mengganti nama Ayam Pelung ini menjadi "Mat Jengger". Mat Jengger mendapatkan nomor urut/kurung 111, pukul 10.00 wib Kontes Ayam Pelung pun dimulai & Mat Jengger menjadi Kontestan gelombang ke-2.


Ketika berada diatas panggung Mat Jengger terus melontarkan suara merdu'y hingga menarik perhatian 3 orang juri, tak terasa 30 menit berlalu cukup sudah Mat Jengger menunjukkan Potensi'y. Pukul 15.00 wib pembagian doorprize, satu-persatu nomor kurung dipanggil untuk mendapatkan doorprize. Aku berdoa agar nomor kurung Mat Jengger 111 dipanggil, tak lama kemudian Allah SWT mengabulkan do'a ku. Aku kaget campur senang sambil berkata kepada sodara ku "itu nomor Mat Jengger".


Ku berlari menuju panggung sambil melambaikan tangan karena MC trus memanggil nomor 111. Sampai diatas panggung MC bertanya, dari mana A' ? ku jawab dengan lantang sambil tersenyum dihadapan para peserta Kontes Ayam Pelung, "dari Jakarta". Bahagia rasa'y karena bisa membawa nama tanah kelahiran/asal ku di Provinsi Jawa Barat, sebab para peserta Kontes Ayam Pelung mayoritas dari Jawa Barat & mungkin akulah satu"nya pemilik Ayam Pelung yg termuda.

Ku tinggalkan panggung dengan rasa senang paling indah sambil membawa hadiah doorprize (jam dinding) sebagai kenang"an dari HIPPAPI. Ditengah perjalanan ku ditegur oleh salah seorang pemilik Ayam Pelung yg ikut Kontes, dari Jakarta ?, ku jawab, iye bang ! lalu ia berkata, kita juga dari Jakarta (dr ujung aspal, Pondok Gede) kita punya semacam perkumpulan untuk para pehobi ayam pelung & kita juga sering mengadakan kontes disana. Ku bilang : oh gitu, boleh saya ikut gabung bang ? ia bilang, boleh… boleh… nanti tgl 6 maret 2011 kita akan mengadakan kontes diujung aspal, Pondok Gede. Kemudian kami tukeran nomor HP untuk mempermudah komunikasi/bertukar informasi.

Selesai pembagian doorprize, pengumuman Ayam Pelung yg masuk final. Sayang sekali Mat Jengger tidak masuk final tapi aku sudah cukup bahagia & bersyukur karena bisa ikut meramaikan & membawa nama Jakarta pada Kontes Ayam Pelung yg diadakan oleh HIPPAPI. Lalu pukul 16.00 wib kami tinggalkan arena Kontes untuk kembali ke Jakarta, pulang'y kami lewat Cianjur & sempat mampir ditempat'y Pak Maksum (tmpt aku membeli Mat Jengger) kami bertemu dengan beliau & beliau memberikan masukan agar Mat Jengger bisa lebih baik lagi dalam segi suara, berat badan & penampilan.

“Burdah Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad”



Qodista’antuka rabbii                           ‘Ala mudaawaati qolbii
Wa halli ‘uqdata karbii                         Faanthur ‘ilaalghommi yanjaal
Sungguh aku tlah m’mohon prtolongan-Mu Wahai Penciptaku
Untk m’ngobati pnyakit hatiku & m’lepaskan ikatan” k’sulitanku
Maka lihatlh & pandanglh dgn Kasih Sayang-Mu
Kepada k’gelisahanku yg brkobar

Yaarabbi yaakhaira kaafii                    Uhlul ‘alainaal ’awaafii
Falaisa syai’a samma khaafii               ‘Alaika tafshiil wa’ijmaal
Wahai Penciptaku, Wahai sbaik” yg m’ncukupi hamba-Nya
Limpahknlh atas kami k’sembuhan” (k’sembuhan hati & jasmani)
Hingga tidak trsisa s’dikitpun
Atas-Mu lah sgala princian & ringkasan masalah

Yaarabbi ‘abduka bibaabik                  Yakhsya ‘aliima ‘adzaabik
Wayar tajii lisawaabik                          Waghawtsu rahmatika hathaal
Wahai Pencipta, hamba-Mu tegak d’pintu-Mu
Merisaukn pedih’y siksa
Dan sangat m’ngharapkn ganjaran
Dan deras’y hujan Rahmat-Mu yg sangat lebat

Waqod ’ataaka bi’udzrih                      Wabiinkisaarihi wafaqrih
Faahdzim biyusrika ‘usrih                    Bimahdhi juwdika waal’ifdhaal
Dan hamba-Mu tlah datang kpd-Mu dgn k’hinaan & segala k’lemahan
Dan dgn hati yg hancur & dgn k’miskinan’y
Maka musnahknlh dgn k’mudahan-Mu segala k’sulitan’y
Dengan limpahan k’murahan-Mu & anugerah-Mu yg Agung.

Waamnun ‘alaihi bitawbat                    Taghsilhu minkulli hawbat
Waa’shimhu minsyarri ‘awbat              Likullimaa ‘anhuqod haal
Dan anugerahknlh kpd’y taubat
Dengan siraman yg m’mandikn’y dr stiap kotoran
Dan lindungilh ia dr k’burukan tmpt k’mbali
Dari apa yg telah m’nimpa’y dr sgala k’hinaan

Fa’anta mawlaal mawaalii                    Almunfaridu biilkamaal
Wabil’ulaa waatta’aalii                         ‘Alawta ‘andharbil ‘amsaal
Maka Engkau adlh Raja dr Para Raja yg tunggal dlm k’sempurnaan
Dan dgn sgala k’tinggian
Dan k’luhuran mk Engkau telah teragungkan
Dari sgala yg d’contohkn atas-Mu.

Juwduka wafadhluka wabirruk             Yurjaa wabathsyuka waqohruk
Yukhsya wadzikruka wasyukruk         Laazimu wahamduka waal’ijlaal   
K’murahan-Mu, Anugerah-Mu & Kasih Sayang-Mu sangat d’harapkn
Dan k’murkaan-Mu serta k’marahan-Mu sangat d’risaukn
Maka m’ngingat-Mu & brsyukur kpd-Mu m’rupakn k’wajiban
Demikian pula Pujian kpd-Mu & Pengagungan atas-Mu

Yaarabbi ‘anta nashiirii                        Falaqqinii kulla khairii
Waaj’al jinaa naka mashiirii                 Waakhtimi biil’iimaa nil aajaal
Wahai Pencipta, Engkau adlh p’nolongku
Maka prtemuknlh aku kpd stiap prlakuan baikku
Jadiknlh surga-Mu sbg tmpt k’mbaliku
Dan jadiknlh akhir hidupku dgn k’imanan

Washalli fiikulli haalat                          ‘Alaa muziilid dhalaalat
Mankalmat hulghazaalat                      Muhammadil haadi yiddaal
Dan shalawat pd stiap k’adaan-Nya
Atas p’nghapusan segala kebhatilan (SAW)
Yang telah brbicara kpd s’ekor kijang
Muhammad pemberi hidayah & petunjuk.

Waalhamdu lillaahi syukraa                 ‘Alaa ni’ami minhu tatraa                                
Nahmaduhu sirran wajahraa                Wabiilghadaayaa waal’ashaal
Dan sgala puji bagi Allah
Dan syukur atas nikmat”-Nya yg brlimpah
Kami memuji-Nya dgn sembunyi”
Dan terang”an pd pagi & sore

“Pertanyaan Allah Kepada Ku (Sang Pendosa)”



Alhamdulillahirabbil'alamin, Limpahan puji k'hadirat Allah SWT. Raja Alam Smesta Yg Maha Tunggal, Dzat Yg Maha Kekal, Maha M'lihat stiap gerak-gerik Prasaan Hamba-Nya, Maha Pemberi lebih dari apa yg d’inginkan oleh Hamba-Nya, Maha M’ncukupi sgala k’butuhan Hamba-Nya.

Ya Allah, ktika aku (Sang Pendosa) ingin mendekatkan diri pada-Mu lebih dekat lagi. ku berdzikir Jalalah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…) menyebut Nama-Mu sebanyak-banyaknya d’siang & malam ku d’setiap habis shalat ku, terlabih-lebih lagi dalam tahajud ku dan d’dalam sujud ku kerap kali ku katakan “ AKU RINDU PADA MU YAA ALLAH”.

Lalu Allah menguji ku, Allah jadikan aku mencintai & merindukan seseorang karena Allah, karena k’imanan & k’cintaannya pada Allah. Namanya slalu terlintas dalam benak ku, k’lembutan wajah & k’indahan senyumnya kerap kali menjelma dalam ingatan ku. Hingga hati ini tergoda untuk slalu mendo’akannya d’siang & malam ku.

Karena kerap kali aku teringat olehnya, ketika aku sedang berdzikir. Allah bertanya pada ku melalui hati ini, dan hati ku berkata “kau bilang kau Cinta & Rindu pada Allah”. Kalau memang benar, lebih banyak mana hati mu ini mengingat Allah atau mengingat selain Allah, lebih banyak mana menyebut nama Allah atau menyebut nama selain Allah.

Astaghfirullahal’azim…, aku bersujud pada-Mu Yaa Allah & mohon ampun atas dosa” ku, karena takut jikalau aku lebih banyak mengingat & menyebut nama selain Allah. Lidah, hati, diri & ruh ini milik Allah, apakah aku pantas jika aku lebih banyak mengingat & menyebut nama selain Allah.

Berat bagi ku untuk mengatakan rindu kepada selain Allah SWT & Sayyidina Muhammad SAW, karena yg ku takutkan ketika aku bilang rindu pada seseorang aku malah semakin rindu padanya. Dan ketika aku rindu pada seseorang aku hanya mampu menitipkan rindu ku kepada Allah, sebaik-baiknya penyampai amanah rindu ku. Itu sebabnya ketika aku mengingat & menyebut nama seseorang, ku tenggelamkan namanya d’luasnya samudra K’muliaan, K’luhuran & K’agungan nama-Mu Yaa Allah dengan banyak” mengingat & menyebut nama Allah.

Tapi semua itu ada hikmah & keindahannya yaitu semakin banyak aku mengingat & menyebut nama seseorang maka semakin banyak juga aku mengingat & menyebut nama-Mu Yaa Allah…, Itulah bukti Kelembutan Cinta & Kasih Sayang Allah pada Hamba-Nya. Allah Maha Mengerti Tentang Perasaan Hamba-Nya.

Tidak cukup sampai disitu, Allah masih meragukan cinta & kerinduan ku pada-Nya. Lalu Allah kembali menguji ku, Allah atur kejadian d’dunia ini dengan Kebesaran, Kekuasaan dan Segala Kesempurnaannya. Allah perlihatkan pada ku, ada orang lain yg labih dekat dengan seseorang yg ku cintai & rindukan. Ketika aku melihat semua itu, entah apa yg hati ini rasakan. Mungkin cemas, gelisah & tak tenang.

Kemudian ku kembali ketempat sujud ku & berdzikir (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…) disela dzikir ku, ku mengadu kepada Allah tentang semua kejadian yg ku alami & apa yg hati ini rasakan. Ku bertanya pada Allah melalui hati ini, Yaa Allah kenapa hati ini tak tenang ? tak lama Allah menjawab pertanyaan ku m’lalui hati ini. Hati ku berkata, bersabarlah & yakinlah bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya yaitu m’ngabulkan sluruh do’a-do’a mu.

Butiran demi butiran tasbih terus bergerak dijari ini, lidah & hati ini pun terus bergerak & bergetar menyebut nama Allah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…). Tak lama kemudian, Allah kembali bertanya pada ku melalui hati ini. Dan hati ku berkata, “kau bilang kau Cinta & Rindu pada Allah”. Kalau memang benar, kenapa ketika Allah perlihatkan pada mu ada orang lain yg lebih dekat pada seseorang yg kau cintai & rindukan. Kau cemburu & hati mu tak tenang.

Dan kenapa ketika Allah perlihatkan pada mu ada hamba-Nya yg lain, yg lebih dekat, lebih taat, lebih beriman, lebih bertaqwa & lebih khusyu’ beribadah kepada Allah. Kau tidak cemburu pada orang itu & hati mu tidak takut kehilangan cinta-Nya Allah, karena Allah lebih mencintai orang itu dari pada kau. Mendengar pertanyaan itu hati ku terpanah, tertusuk & bergetar menahan pertanyaan yg terus terngiang-ngiang & menyudutkan ku.

Air mata mulai menetes, dzikir ku pun perlahan-lahan mulai terhenti. Ku beristighfar, Astaghfirullahal’azim…, aku bersujud pada-Mu Yaa Allah & mohon ampun atas dosa” ku, karena takut jikalau aku lebih mencintai & merindukan seseorang dibangkan Engkau Yaa Allah. Kemudian ku bangun dari sujud ku, jari ku mulai menarik butiran” tasbih, lidah & hati ku kembali bergetar menyebut nama Allah (Yaa Allah…, Yaa Allah…, Yaa Allah…).

Terus ku tenggelamkan hati ku didalam Kelembutan Cinta, Rindu & Kasih Sayang Allah. Ku tak hiraukan k’adaan d’sekitar ku yg mulai berubah karena waktu yg terus berjalan. Ku berpacu dengan sang waktu d’kala itu, karena tak mau terlewatkan satu detik pun dari menyebut nama Allah. Seraya hati ku berkata, aku tak mau lagi m’lupakan cinta ku pada-Mu Yaa Allah, aku tak mau lagi jauh dari-Mu Yaa Allah & aku tak mau lagi kehilangan cinta-Mu Yaa Allah.

Perjalanan hidup tentang cinta & kerinduan ku, yg sempat mengacak-acak hati ini. Tapi ku coba untuk bersabar & slalu bersyukur karena d’balik k’jadian yg ku alami/ujian ini menyimpan rahasia, hikmah & k’indahan yg membawa ku semakin cinta, rindu & dekat dengan Yang Maha Dekat, Maha Lembut Cinta & Kasih Sayang-Nya.

“Qosidah Allahu Rabbi”



Allahu Allah…,           Allahu Allah…,
Allahu Allah…,           Allahu Allah…,
Allah… Allah…

Wahai Yang  Maha Mengasuhku
                    Maha Menolongku
                    Maha Mencukupi
Tiada bagiku Selain-Nya

Wahai Yang Maha Membasahi kaum shalih
Dengan Semerbak Indah Kelembutan-Nya yang menyeluruh
Hingga membuat mereka tenggelam dalam Keasyikan dan Kelezatan Munajat

Setelah Mereka tenggelam dalam Asyiknya Kerinduan Pada-Mu
Maka terlantunlah kalimat Indah dari Bibir mereka
Dan mereka meneriakkan Mutiara Hikmah Indah itu tak henti-hentinya
Hingga mereka kehabisan suara karena Asyiknya

Wahai yang mendengki padaku
Biarkan aku bersama Regukan Asyikku dengan kekasihku
Tahukah engkau apakah yang ku maksud dengan Regukan Kenikmatan ?

Tidaklah ku katakan pada hatiku :
“Dimanakah Engkau Wahai Dzat yang Ku Rindukan ?”
Maka Dia (Allah) menjawab panggilan hatiku dengan ucapan :
“INILAH DIA DZAT YANG KAU SERU…”
(Allah selalu menjawab panggilan Hamba-Nya yang merindukan-Nya)

Aku Merindukan Yang Maha Agung
Bila terbuka Gerbang Limpahan Keindahan dan Kemegahan-Nya
Maka Bulan Purnama yang terang benderang pun membias Indah
Dari Cahaya Keindahan-Nya

Dan tidaklah aku mampu untuk selalu memanggil Nama-Nya
Maka apabila kian memuncak Gejolak Dahsyatnya Kerinduanku pada-Nya
Maka bergeraklah Bibirku memanggil-Nya : “WAHAI DIA”
(“Wahai Dia” yang dimaksud adalah Wahai Dia yang dengan Segala Keindahan Kesempurnaan-Nya, penulis syair tak mampu mengucapkan “Wahai Engkau” karena terlalu Dahsyatnya Kerinduan)

Jumat, 25 November 2011

8 Nasehat dari Para Nabi

“Telah berkata Lukmanul Hakim: aku telah bersahabat dengan para Nabi dan nasehat dari mereka 8 hal, yaitu:
1.  Apabila kamu sedang Sholat, Jagalah Hatimu.
2.  Apabila kamu bersama manusia, Jagalah Matamu.
3.  Apabila kamu berada di Majlis Taklim, Jagalah Lidahmu.
4.  Apabila kamu berada di tempat makan, Jagalah Perutmu.
5.  Jangan pernah lupa pada Allah.
6.  Jangan pernah lupa pada Mati.
7.  Jangan di Ingat-ingat Pemberianmu.
8.  Jangan di Ingat-ingat Keburukan Orang Padamu.         

Para Tentara

Lagu : Iwan Fals ( Album Manusia Setengah Dewa 2004 )

Para tentara jangan pukul kami
Kami tak kuat menahan rasa sakit
Kami disini atas dasar nurani
Atas dasar akal sehat kami yang terus menjerit
Ingin berbuat

Para tentara jangan siksa teman kami
Kami tak kuat untuk membayangkan semuanya
Kami disini karena kami tahu
Mana baik mana buruk benar dan salah
Percayalah

Para tentara kamu kan manusia
Bukan robot apalagi boneka
Para tentara kamu kan beragama
Punya tuhan setidaknya punya cinta
Mengertilah

Para tentara nasib kita sama
Sama sama keras sama sama cadas
Kami mengerti kalau kamu mau mengerti
Karena hati sudah terlanjur tersiksa
Bijaksanalah

Para tentara tidakkah kau melihat
Media massa berlumuran darah
Para tentara tidakkah kau merasa
Kami muak dengan kekerasan
Oh ya berhentilah

Yang kamu banggakan
Hancur sudah
Sia sia senjatamu yang menakutkan
Sia sia kemenangan yang kau raih

Gelombang cinta gelombang kesadaran
Merobek langit yang mendung
Menyongsong hari esok yang lebih baik

Gelombang cinta gelombang kesadaran
Merobek langit yang mendung
Menyongsong hari esok yang lebih baik

Aku Milikmu

Lagu : Iwan Fals

Ku pikir kau sudah
Melupakan aku
Ternyata hatimu
Masih membara
Untuk ku…

Waktu kan berlalu
Tapi tidak cintaku
Yang mau menunggu
Untuk mu…untuk mu…

Aku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku di sini

Hutanku

Lirik: H.MS Kaban, SE Msi
Lagu: Iwan Fals (Album Keseimbangan 2010)

Hutan ditebang kering kerontang
Hutan ditebang banjir datang
Hutan ditebang penyakit meradang
Hutan-hutanku hilang anak negeri bernasib malang
Hutan-hutanku hilang bangsa ini tenggelam

Adakah engkau tahu ini adalah hukuman
Adakah engkau tahu ini adalah peringatan
Adakah engkau tahu ini adalah ancaman
Adakah engkau tahu ini adalah ujian Tuhan

Sadar dan sadarlah hei anak negeri
Sadar dan sadarlah hei para pemimpin
Hentikan, hentikan
Hentikan semua duka ini

Kembalikan kesuburan negeri ini
Kembalikan keindahan hutanku
Kembalikan ketenangan bangsa ini
Kembalikan, kembalikan hutanku
Biarkan, biarkan hutanku bangkit lagi

Cendrawasih



Iwan Fals / Mahesa Ibrahim ( Album Cikal 1991 )

Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan berita duka alam raya
Hati bumi luka anak durhaka
Terjungkal merintih menghiba

Rindu tergoda oleh tembok
Dendam menampakkan wajah gelap
Tetes air mata para malaikat
Berjatuhan kelahan berdebu

Tak hirau akan kesuburan
Kering menindas nurani

Ha ha
Ha ha
Ha ha
Ha ha

Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan cerita menyayat
Bulan berdengung didalam bayangan
Menghadirkan rupa yang tajam

Dibibir tebing kelam tinggi
Lirih terdengar angin berdoa
Gairah harum lembut kebebasannya
Laksana aroma bunga hutan

Tercium dari puncak gunung
Gemetar sadar terancam

Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Di buru luka karena keindahannya
Kesadaran bersinar dengan merdeka
Nyanyi jiwa melebihi tanya

Ada apa gerangan wahai cendrawasih ?
Lingkar matamu hitam letih batinmu
Beratkah deritamu wahai cendrawasih ?
Murung paruhmu kicaukan keluh

Ada apa gerangan ?

Sayap sayap cinta membela bianglala
Sayap sayap cinta membela cakrawala
Sayap sayap cinta membela nuraninya

^O^

Lagu : Iwan Fals (Album Keseimbangan 2010)

Dari gunung ke gunung
Menembus kabut kembali ke jurang
Melewati hutan pinus, melewati jalan setapak
Mendengarkan gesekan daun dan burung-burung
Menikmati aroma tanah dan segarnya udara
Jauh dari kebingungan sehari-hari

Aku dapat lepas teriak
Aku dapat bebas bergerak
Sambil menghangatkan tubuh pada api unggun
Lalu bersyukur atas semua ini
Ternyata masih ada tempat untuk kita berbicara
Walau lewat mata

Senangnya hati tak bisa aku gambarkan
Apabila pagi datang menjelang
Dingin yang menembus tenda daging dan tulang
Perlahan tapi pasti mulai menghilang

Kita menari menyanyi sesuka hati
Lidah sang api memanggil-manggil ILLAHI
ALLAH MAHA BESAR... ALLAH YANG TERBESAR

Dalam lingkaran diatas rumput yang damai
Mencari diri merambah sampai ke akar
Kalau berjumpa seringkali menghangatkan
Bagaikan cermin jernih yang tak ternoda

Kasihku.. ooo...
Bila saja kau disampingku
Kasihku... ooo...
Bila saja kau didekatku
Pasti akan kupeluk kamu
Dan kuucapkan
Selamat pagi sayang