Samudera Kehidupan

Samudera Kehidupan
"Laa ilaaha illallah Muhammadur rasuulullaah"

Sabtu, 05 Mei 2012

"Rindu Sang Kekasih Hati"


 
Bicara soal Rindu,
Aku jadi ingat kisah rindu Sang Kekasih (Al-Musthofa Sayyidina Muhammad SAW)

Suatu hari Rasulullah SAW menangis…,
Para sahabat bertanya: "Apa yang membuatmu menangis ya Rasulullah?"
Rasul menjawab: "Aku rindu kepada kekasihku"
Sahabat berkata: "Bukankah kami ini kekasihmu ya Rasulullah?"
Rasul menjawab: "Bukan, Kalian adalah sahabatku. Kekasihku adalah mereka yang hidup pada zaman setelahku, mereka beriman kepadaku walaupun mereka belum pernah melihatku...,"
(Shahih Bukhari)

Dialah (SAW) kekasih sejati yang abadi di dunia & di akhirat. Jauh sebelum aku (Sang Pendosa) diciptakan & dilahirkan, ia (SAW) sudah merindukanku. Wahai Sang Kekasihku (SAW) 14 abad silam kau merindukanku, kini aku pun merindukanmu. "Ku kirimkan sebaik-baik & seindah-indah sekuntum shalawat bertangkaikan salam untukmu Duhai Kekasih Hatiku (SAW)."

Senin, 13 Februari 2012

"Kewajiban Manusia Terhadap Allah SWT" dan "Kewajiban Allah SWT Terhadap Manusia"

Diriwayatkan dari Muaz bin Jabal r.a katanya: Pernah aku mengikuti Nabi SAW dalam satu perjalanan di mana aku berada di belakang Nabi SAW. Nabi SAW memanggil: "Wahai Muaz bin Jabal !" aku terus menjawab: "Telah ku terima panggilanmu itu wahai Rasulullah SAW." Kami meneruskan lagi perjalanan. Kemudian Nabi SAW memanggil lagi (dengan panggilan yang sama & Muaz pun menjawab dengan jawaban yang sama hingga 3x). kemudian Nabi SAW bersabda: "Tahukah kamu kewajiban manusia terhadap Allah SWT ?" aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahui." Nabi SAW bersabda: "Kewajiban manusia terhadap Allah ialah dengan mengabdikan diri kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya." Kami meneruskan lagi perjalanan beberapa ketika kemudian Nabi SAW memanggil lagi: "Wahai Muaz bin Jabal !" aku terus menjawab: "Telah ku terima panggilanmu itu wahai Rasulullah SAW." Rasulullah SAW bersabda: "Tahukah engkau apakah kewajiban Allah SWT terhadap manusia apabila mereka melakukan perkara-perkara yang aku nyatakan di atas ?" aku (Muaz) menjawab: "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahui." Akhirnya Nabi SAW bersabda: "Allah tidak akan menyiksa mereka."

(Shahih Bukhari Muslim)

Selasa, 07 Februari 2012

"Maulid Adhiyaa-a Ulaami-a (Part 4)"












Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya (SAW) dan Pada Keluarganya (SAW)

Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (SAW) dari Izin-Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,

Ia (SAW) berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),

Dari Ayah Sang Hamba yang terpilih (SAW), yaitu (Ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda tanda (Isyarat Kenabian),

Telah terjadi bahwa wajahnya (Ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (SAW) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (Cahaya itu) terlihat dengan jelas,

Dan dia adalah keturunan Hasyim yang Mulia dan Perkasa, putra Abdu Manaaf, Keturunan Qushay yang dahulu,

Ayahnya digelari Hakim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu,

Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang Terpilih hingga kau temukan silsilahnya pada (datuknya) Adnan,

Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As),

Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya (SAW) tidaklah Ia (Ibundanya ra) merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil,

Baginya (Aminah ra) selubung Kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,

Kemudian Ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta,

Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka Ia pun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan-Nya. (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4x),

Maka muncullah Cahaya Cahaya dari segala penjuru dan Detik Kelahiranpun tiba,

Beberapa saat sebelum terbitnya fajar Muncullah Matahari Hidayah, Lahirlah Sang Kekasih yang Termuliakan dan Terjaga,

Sabtu, 04 Februari 2012

"Maulid Adhiyaa-a Ulaami-a (Part 3)"












Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya (SAW) dan Pada Keluarganya (SAW)

Begitulah, dan telah Tuhan sebarkan tentang sifat sifatnya (SAW) dalam kitab kitab terdahulu dan Al-Qur'an yang menjelaskannya dengan sejelas jelasnya,

Dia (Allah) telah mengambil Perjanjian dari Para Nabi ketika telah Ku datangkan pada kalian Hikmah dan Kemuliaan,

Dan datanglah pada kalian (Wahai Para Nabi) Utusan Kami (SAW) maka agar kalian (Wahai Para Nabi) beriman padanya, dan kalian (Wahai Para Nabi) mendukungnya (SAW) dan agar kalian (Wahai Para Nabi) menjadi pengikutnya (SAW),

Dan bahwasannya Para Nabi terdahulu telah memberi kabar gembira pada umat umat mereka akan kedatangan Nabi Terpilih, maka Muliakanlah Martabat dan Kedudukkannya,

Maka apabila telah datang hari kiamat, Para Nabi terdahulu berjalan dibawah naungan Panji Sang Nabi (SAW) yang telah menyeru kita,

Wahai Umat Islam, aku (SAW) adalah yang pertama Sebagai Pemberi Syafa'at dan yang Pertama menyebarkannya, dan tidaklah aku ragu dan memperlambat,

Hingga diserukan kepadaku (ketika bersujud memohon syafa'at) angkatlah kepalamu (Wahai Muhammad), dan katakanlah permintaanmu niscaya Ku kabulkan permohonanmu dan bicaralah niscaya Ku dengar pembicaraanmu, Sungguh Bintang Kemuliaanmu (Wahai Nabi SAW) sungguh jelas dan terang,

Dan Panji Pujian Kepada Allah Yang Maha Perkasa berada di tanganku (SAW) dan aku (SAW) adalah manusia pertama yang mendatangi surga-Nya,

Dan aku (SAW) telah menjadi ciptaan yang paling mulia di sisi Allah, maka sungguh engkau (Wahai Nabi) telah terpelihara oleh Allah dengan Kasih Sayang-Nya,

"DAN AKAN DIA LIMPAHKAN KEPADAMU (SAW) ANUGERAH KAMI HINGGA ENGKAU (SAW) PUAS" (dan ayat ini) merupakan tanda kebesaran dari Yang Maha Pemberi, dan pemberian itu merupakan hal yang akal sulit untuk menerimanya (seperti banyaknya Mukzijat Beliau SAW),

Demi Allah ulang ulanglah peringatan sifat sifat Muhammad, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran kotoran hati,

Wahai Tuhan kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Jumat, 03 Februari 2012

"Maulid Adhiyaa-a Ulaami-a (Part 2)"












Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya (SAW) dan Pada Keluarganya (SAW)

Maka telah datang kabar dari yang berfirman : "TELAH DATANG KEPADAMU CAHAYA…" (QS : Al-Maidah, 15), Maha Suci Yang Telah Mengabarkannya kepada kita,

Dan Cahaya Thaahaa Hamba-Nya, terlimpahkan dengan mengingatnya (SAW), maka Agungkanlah Sang Pemberi Anugerah,

Dia (SAW) adalah Rahmat dari Sang Pencipta, maka renungkanlah Firman-Nya : "MAKA BERGEMBIRALAH KAMU". ("KATAKANLAH : DENGAN DATANGNYA ANUGERAH ALLAH DAN RAHMAT-NYA MAKA DENGAN ITU KALIAN BERGEMBIRALAH") maka bergegaslah untuk bergembira dengan Kedatangannya (SAW),

Dengan berpegang teguh pada Tali terkuat (Al-Qur'an dan Hadits) dan berusahalah senantiasa berada di Jalan Allah, yang telah menciptakan kita,

Renungkanlah Cahaya Cahaya (Rasul SAW) yang ketika dikatakan kepadanya (SAW) "sejak kapankah Kenabianmu ?", maka sabdanya Kenabianku sejak Adam As,

Masih berada diantara Air dan Tanah, maka sadarlah kamu dari kelalaianmu itu dan bangkitlah sadar,

Maka pahamilah rahasia rahasia Tuhanku yang selalu memindahkanku (SAW) diantara Sulbi orang mulia ke Sulbi orang yang mulia dan terpilih,

Tidaklah terpisah dari dua kelompok (Suku), terkecuali aku berada pada yang terbaik, begitulah hingga aku dilahirkan,

Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih, dan aku terlahir dari pernikahan yang Tuhanku telah menjaganya,

Allah telah menyucikan (SAW), serta menjaga dan memilihnya (SAW), maka tidaklah pernah Allah memunculkan manusia menyerupainya (SAW),

Dan dengan mencintainya dan mengingatnya serta membantu syari'atnya dan dengan penghormatan padanya (SAW) Allah Pencipta Arsy telah mewasiatkan kita,

Wahai Tuhan kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Selasa, 31 Januari 2012

“Maulid Adhiyaa-a Ulaami-a (Part 1)”

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya (SAW) dan Pada Keluarganya (SAW)

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk,
Melalui Hamba-Nya yang terpilih (SAW) yang telah menyeru kami,

Kepada-Nya dengan izin-Nya, dan sungguh Beliau (SAW) telah menyeru kami,
Kami datang kepadamu Wahai yang telah Menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi SAW), dan yang telah menyeru kami dengan Lemah Lembut dan Bahasa Indah,

Limpahan Shalawat padamu dari Allah yang telah menciptakanmu,
Yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at telah membuat kami Terpilih dan Terkasihi,

Juga pada Keluargamu yang Suci sebagai sumber sumber Rahasiamu Yang Tinggi,
Maka merekalah Bahtera Penyelamat yang Membentengi kami,

Dan pada Para Sahabatmu yang Mulia, yang menjadi Dinding Penyelamat bagi Ajaranmu dan Figur Panutan bagi Pencintanya (SAW),

Juga terhadap Para Tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh sungguh,
Sebanyak Puji Pujian Kerinduan yang Merobohkan Kesedihan,

Demi Allah tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (SAW) pada orang yang mencintainya,
Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan,

Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan Nyawa dan meremehkan hal hal yang berharga (yang bersifat duniawi),

Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (SAW),
Maka bangkitlah Semangat dan hilanglah segala Kegundahan Hati,

Maka bergetarlah ruh ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhoan dari Tuhan-Nya,

Begitulah keadaan Para Pecinta maka dengarlah Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa’at dan Konsentrasikanlah Pendengaran,

Maka Simaklah akan Sifat Sifat Thaahaa (SAW), Imam yang Terpilih
Dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (SAW),

Wahai Tuhan kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Senin, 30 Januari 2012

Cemburu

Iwan Fals ( Album 50:50 2007 )

Setiap orang berharap hidupnya lebih baik
Dari hari ke hari dari waktu ke waktu
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita
Tentu saja ingin bahagia tak ingin terhina

Tapi mengapa
Begitu banyak yang tak baik
Hidupnya susah
Terlunta lunta jiwa dan raganya

Ada kamu yang mengatur ini semua
Tapi rasanya percuma
Ada juga yang janjikan indahnya surga
Tapi neraka terasa

Ingin bersyukur
Tapi tak semudah tutur
Canggung jalani hidup
Yang terasa hanya kewajiban saja

Cemburu pada samudera
Yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak
Yang selalu bergerak

Di meja judi mempertaruhkan sepenggal waktu
Setengah mabuk mencoba mencuri nasib
Sebentar menang sebentar kalah itulah gelombang hidup
Di sisa hidup agar tetap hidup

Tapi mengapa
Semua seperti mimpi
Tak ada yang abadi
Kapal inipun akhirnya berhenti di dermaga sepi

Cemburu pada samudera
Yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak
Yang selalu bergerak

Jumat, 13 Januari 2012

"Memintakan Ampunan Kepada Allah SWT"


Diriwayatkan dari Al-Musayyab bin Hazn Radiyallahu’anhu katanya: Rasulullah SAW menziarahi Abu Thalib di saat-saat beliau sedang menghadapi sakaratul maut. Nabi mendapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umaiyyah bin Al-Mughirah turut berada di sana. Rasulullah SAW bersabda: “Pamanku! Ucapkanlah dua kalimat syahadat, aku akan menjadi saksi kamu di hadapan Allah SWT.” Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umaiyyah mencela: “Wahai Abu Thalib, sanggupkah kamu meninggalkan agama Abdul Muthalib?” Rasulullah SAW tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucapkan dua kalimat syahadat serta berkali-kali mengulanginya. Abu Thalib menjawab sebagai ucapan terakhir kepada mereka bahwa dia tetap bersama dengan agama Abdul Muthalib dan enggan mengucapkan kalimat syahadat. Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, aku akan mohonkan ampunan dari Allah SWT untukmu.” Atas kejadian itu Allah SWT menurunkan ayat: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS: At-Taubah, 113). Firman Allah SWT berkaitan dengan peristiwa Abu Thalib: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah SWT memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah SWT lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS: Al-Qashash, 56).
(Shahih Bukhari Muslim)

Sabtu, 07 Januari 2012

"Cahayamu"

Terangi jalan hidupku
Dengan cahaya do'amu
Terangi relung hatiku
Dengan cahaya imanmu

Ajarkan aku tentang kebaikan
Dari segala ilmu yang kau miliki
Sadarkan aku dari ke khilafan
Untuk menapaki gerbang taubat

Sejukkan jiwaku
Dengan cahaya senyummu
Bangkitkan ragaku
Dengan cahaya kasihmu

Temani aku menempuh kehidupan
Bersamamu di jalan yang lurus
Tenang dinaungi keberkahan
Indah dalam kebahagiaan abadi